Pernah mandangin mata kucing ga kalo malam?? Kaya bersinar gitu kan? Sebenarnya apa sih rahasia dibalik mata kucing…
Binatang kesayangan nabi MUHAMMAD saw ini
punya satu keistimewaan yang merupakan ciri khas hewan-hewan yang aktif
di waktu malam (hewan nocturnal). Matanya akan seperti bersinar jika ia
berada di lingkungan yang pencahayaannya sangat minim. Di kegelapan
atau saat cahaya sangat sedikit, indra penglihatan hewan ini bisa
berkilau-kilau seperti lampu. Sebetulnya sih, kucing tidak benar-benar
dapat memancarkan cahaya matanya. Jadi, kenapa dong, bisa begitu?
Kalau kita amati, mata kucing hampir sama dengan mata manusia.
Sama-sama mempunyai jendela melengkung yang tembus cahaya, sama-sama
lembap, dan sama-sama berkelopak. Bagian melengkung pada bola mata itu
dinamai kornea. Letak kornea tepat di depan titik yang gelap di tengah
mata.
Mata manusia dan kucing juga sama-sama memiliki lensa, yang
terletak tepat di belakang titik gelap tadi. Kornea serta lensa
mengumpulkan dan membelokkan cahaya, sehingga cahaya itu dapat mencapai
bagian belakang mata.
Perbedaannya, mata kucing mempunyai lapisan yang mirip cermin di
bagian belakang bola mata. Pada malam hari, lapisan ini dapat menangkap
cahaya sesuram apa pun dan sekaligus memantulkannya ke depan, yakni ke
dalam mata.
Begitu pula yang terjadi, ketika aliran listrik sedang mati. Saat
muncul cahaya lilin, mata kucing langsung menyerapnya, sekaligus
memantulkannya lagi ke depan. Dengan begitu, mata kucing tampak seperti
sinar lampu. Dengan cara ini pulalah kucing bisa melihat di kegelapan.
Di tengah cahaya lilin yang suram,
seekor kucing akan menoleh dan melihat kalian dari sudut tegak lurus.
Pada saat itulah, sobat-sobat akan melihat pancaran cahaya aneh, yaitu
cahaya yang terpantul dan lapisan khusus di dalam mata kucing. Nah,
itulah yang terjadi ketika anda menyalakan lilin dan melihat mata si
Pus.
Mata yang “terang” ini hanyalah salah
satu efek dari usaha kucing dan hewan nocturnal lainnya seperti singa,
macan kumbang, burung hantu atau lemur untuk dapat melihat dengan jelas
di tempat yang minim cahaya. Kucing adalah hewan yang cenderung lebih
banyak melakukan aktivitas di malam hari. Mulai dari berburu, makan,
bahkan bermain. Agar kegiatannya bisa lancar tanpa harus nabrak-nabrak,
kucing harus punya kemampuan mendeteksi suatu objek atau benda-benda
yang menjadi targetnya meskipun lingkungan di sekitarnya gelap.
Kemampuan penglihatan dengan mekanisme istimewa yang dimiliki
kucing dan hewan-hewan nocturnal lainnya akan sangat membantu mereka
dalam bertahan hidup di malam hari. Mereka hanya membutuhkan 1/6
kekuatan cahaya dibandingkan dengan manusia. Bagian dari mata kucing
yang disebut pupil sanggup berdilatasi tiga kali lebih besar
dibandingkan mata manusia.
Mata binatang-binatang tersebut amat berguna, untuk mengetahui
tempat persembunyian hewan buruan mereka, terutama kalau buruan itu
kabur. Hebatnya lagi, mata binatang pemburu bisa menabung cahaya di
dalam matanya. Dengan begitu, walaupun sama sekali tidak ada cahaya,
mereka tetap dapat melihat ke mana larinya hewan buruan mereka.
Makanya, jangan heran kalau si Pus
tetap jagoan menangkap tikus, walaupun keadaan sedang gelap gulita.
Mereka tak butuh bantuan senter atau alat penerang, untuk membantu
mengetahui persembunyian kecoak yang bertubuh kecil sekalipun.
Untuk dapat melihat suatu objek, cahaya
yang masuk ke mata kucing harus melakukan perjalanan melalui
bagian-bagian mata yang dimilikinya. Bahkan ada saat di mana cahaya itu
“berjalan” bolak-balik untuk memaksimalkan cahaya yang diterima mata
yaitu pada saat kucing berada di tempat yang gelap.
Setelah cahaya masuk melalui pupil,
cahaya tersebut akan difokuskan oleh lensa menuju retina, kemudian
informasinya diteruskan ke otak oleh saraf-saraf mata. Sel kerucut
bekerja dengan baik pada cahaya terang dan berfungsi mengirimkan detail
informasi gambar yang diterima ke otak. Sedangkan sel batang bekerja
dengan baik pada cahaya dengan levelrendah. Sel batang ini berfungsi
dalam pendeteksian gerakan dan dasar informasi dalam bentuk visual.
Suatu pigmen fotosensitif di dalam sel batang yang disebut rhodopsin
hanya sensitif terhadap cahaya pada level rendah. Pada siang hari,
pigmen tersebut akan terpecah dengan cepatsehingga persepsi secara
visual menjadi kurang efektif.
Nah, retina pada hewan nocturnal hampir
seluruhnya tersusun atas sel-sel batang. Sedangkan tipe sel lainnya
yaitu sel kerucut, hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali.
Akibatnya kebanyakan hewan nocturnal seperti kucing ini tidak memiliki
kemampuan untuk membedakan warna. Sedikitnya sel kerucut yang ada dalam
retina juga menyebabkan kucing bisa mengetahui letak objek yang ada di
depannya dengan jelas meskipun tidak dapat melihat detail objek yang
dilihatnya itu.
Nah itulah kekuasaan Tuhan dengan keadilannya, binatang pemburu ga
doyan makan tumbuhan, makanya perlu banyak senjata untuk berburu hewan.
Selain kelebihan pada matanya, senjata lain yang mereka miliki adalah
kuku dan taring tajam, serta lidah yang sangat kasar.
Sedangkan hewan pemakan tumbuhan ga membutuhkan itu semua, karena tumbuhan ga akan lari atau melawan ketika mau dimakan.
Semoga bermanfaat yaaa tuk semua kita salam dari para pencinta kucing