kucingku

kucingku
-

Kamis, 18 Oktober 2012

Rahasia Dibalik Mata Kucing

Pernah mandangin mata kucing ga kalo malam?? Kaya bersinar gitu kan? Sebenarnya apa sih rahasia dibalik mata kucing…
Binatang kesayangan nabi MUHAMMAD saw ini punya satu keistimewaan yang merupakan ciri khas hewan-hewan yang aktif di waktu malam (hewan nocturnal). Matanya akan seperti bersinar jika ia berada di lingkungan yang pencahayaannya sangat minim. Di kegelapan atau saat cahaya sangat sedikit, indra penglihatan hewan ini bisa berkilau-kilau seperti lampu. Sebetulnya sih, kucing tidak benar-benar dapat memancarkan cahaya matanya. Jadi, kenapa dong, bisa begitu?
Kalau kita amati, mata kucing hampir sama dengan mata manusia. Sama-sama mempunyai jendela melengkung yang tembus cahaya, sama-sama lembap, dan sama-sama berkelopak. Bagian melengkung pada bola mata itu dinamai kornea. Letak kornea tepat di depan titik yang gelap di tengah mata.
Mata manusia dan kucing juga sama-sama memiliki lensa, yang terletak tepat di belakang titik gelap tadi. Kornea serta lensa mengumpulkan dan membelokkan cahaya, sehingga cahaya itu dapat mencapai bagian belakang mata.
Perbedaannya, mata kucing mempunyai lapisan yang mirip cermin di bagian belakang bola mata. Pada malam hari, lapisan ini dapat menangkap cahaya sesuram apa pun dan sekaligus memantulkannya ke depan, yakni ke dalam mata.
Begitu pula yang terjadi, ketika aliran listrik sedang mati. Saat muncul cahaya lilin, mata kucing langsung menyerapnya, sekaligus memantulkannya lagi ke depan. Dengan begitu, mata kucing tampak seperti sinar lampu. Dengan cara ini pulalah kucing bisa melihat di kegelapan.
Di tengah cahaya lilin yang suram, seekor kucing akan menoleh dan melihat kalian dari sudut tegak lurus. Pada saat itulah, sobat-sobat akan melihat pancaran cahaya aneh, yaitu cahaya yang terpantul dan lapisan khusus di dalam mata kucing. Nah, itulah yang terjadi ketika anda menyalakan lilin dan melihat mata si Pus.
Mata yang “terang” ini hanyalah salah satu efek dari usaha kucing dan hewan nocturnal lainnya seperti singa, macan kumbang, burung hantu atau lemur untuk dapat melihat dengan jelas di tempat yang minim cahaya. Kucing adalah hewan yang cenderung lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari. Mulai dari berburu, makan, bahkan bermain. Agar kegiatannya bisa lancar tanpa harus nabrak-nabrak, kucing harus punya kemampuan mendeteksi suatu objek atau benda-benda yang menjadi targetnya meskipun lingkungan di sekitarnya gelap.
Kemampuan penglihatan dengan mekanisme istimewa yang dimiliki kucing dan hewan-hewan nocturnal lainnya akan sangat membantu mereka dalam bertahan hidup di malam hari. Mereka hanya membutuhkan 1/6 kekuatan cahaya dibandingkan dengan manusia. Bagian dari mata kucing yang disebut pupil sanggup berdilatasi tiga kali lebih besar dibandingkan mata manusia.
Mata binatang-binatang tersebut amat berguna, untuk mengetahui tempat persembunyian hewan buruan mereka, terutama kalau buruan itu kabur. Hebatnya lagi, mata binatang pemburu bisa menabung cahaya di dalam matanya. Dengan begitu, walaupun sama sekali tidak ada cahaya, mereka tetap dapat melihat ke mana larinya hewan buruan mereka.
Makanya, jangan heran kalau si Pus tetap jagoan menangkap tikus, walaupun keadaan sedang gelap gulita. Mereka tak butuh bantuan senter atau alat penerang, untuk membantu mengetahui persembunyian kecoak yang bertubuh kecil sekalipun.
Untuk dapat melihat suatu objek, cahaya yang masuk ke mata kucing harus melakukan perjalanan melalui bagian-bagian mata yang dimilikinya. Bahkan ada saat di mana cahaya itu “berjalan” bolak-balik untuk memaksimalkan cahaya yang diterima mata yaitu pada saat kucing berada di tempat yang gelap.
Setelah cahaya masuk melalui pupil, cahaya tersebut akan difokuskan oleh lensa menuju retina, kemudian informasinya diteruskan ke otak oleh saraf-saraf mata. Sel kerucut bekerja dengan baik pada cahaya terang dan berfungsi mengirimkan detail informasi gambar yang diterima ke otak. Sedangkan sel batang bekerja dengan baik pada cahaya dengan levelrendah. Sel batang ini berfungsi dalam pendeteksian gerakan dan dasar informasi dalam bentuk visual. Suatu pigmen fotosensitif di dalam sel batang yang disebut rhodopsin hanya sensitif terhadap cahaya pada level rendah. Pada siang hari, pigmen tersebut akan terpecah dengan cepatsehingga persepsi secara visual menjadi kurang efektif.
Nah, retina pada hewan nocturnal hampir seluruhnya tersusun atas sel-sel batang. Sedangkan tipe sel lainnya yaitu sel kerucut, hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali. Akibatnya kebanyakan hewan nocturnal seperti kucing ini tidak memiliki kemampuan untuk membedakan warna. Sedikitnya sel kerucut yang ada dalam retina juga menyebabkan kucing bisa mengetahui letak objek yang ada di depannya dengan jelas meskipun tidak dapat melihat detail objek yang dilihatnya itu.
Nah itulah kekuasaan Tuhan dengan keadilannya, binatang pemburu ga doyan makan tumbuhan, makanya perlu banyak senjata untuk berburu hewan. Selain kelebihan pada matanya, senjata lain yang mereka miliki adalah kuku dan taring tajam, serta lidah yang sangat kasar.
Sedangkan hewan pemakan tumbuhan ga membutuhkan itu semua, karena tumbuhan ga akan lari atau melawan ketika mau dimakan.
Semoga bermanfaat yaaa tuk semua kita salam dari para pencinta kucing1317131417744991280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar